Sabtu, 30 Juli 2011

Pariwisata antara Republik Indonesia dan Kerajaan Maroko 

 Oleh : M. Darussalam. T | PDF | Cetak | Email

Hubungan Indonesia-Maroko telah berjalan lebih dari 50 tahun, kerjasama kedua negara masih belum terlalu signifikan, terutama dalam bidang ekonomi. Sebenarnya kedua negara memiliki potensi yang cukup besar dalam bidang ekonomi, yang meliputi pariwisata, investasi dan perdagangan yang kemudian dapat melanjutkan hubungan politik yang lebih kuat.
Hubungan bilateral Kerajaan Maroko dengan Republik Indonesia selama ini secara politis terjalin dengan baik, terutama karena kedua negara memiliki banyak kesamaan kebijakan dan pandangan dalam menyikapi berbagai isu regional maupun internasional.
Maroko adalah sebuah negara yang 99 persen Muslim. Baik pemerintah maupun masyarakat setempat yang beragama islam menghormati keyakinan yang dianut kelompok masyarakat ataupun pendatang yang memiliki agama lain diluar agama mereka. Terbukti, di negara tersebut terdapat kelompok-kelompok seperti Kristen Katolik dan Ortodoks yang walaupun jumlahnya tidak banyak tetapi tetap dapat melanjutkan hubungan politik yang lebih kuat.
Tahun demi tahun hubungan RI – Maroko mengalami perkembangan yang semakin baik. Ini dibuktikan dari berbagai kerjasama yang dilakukan kedua negara di berbagai bidang. Dalam bidang pendidikan, ada berbagai beasiswa yang diberikan pemerintah Maroko kepada mahasiswa Indonesia. Selain itu, kerjasama beberapa universitas Indonesia dengan beberapa universitas Maroko semakin dikembangkan serta adanya kerjasama pertukaran tenaga pendidik dan peneliti Indonesia dengan Maroko. Bahkan pada tahun 2010, kedua negara telah membahas kemungkinan adanya sister-university antara Indonesia dan Maroko serta menghadirkan tokoh-tokoh pendidikan dan pemikir Indonesia di Maroko.
Selain itu, dalam bidang pariwisata, kedua negara sama-sama memiliki potensi yang cukup besar. Indonesia sendiri telah dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki banyak obyek-obyak wisata kelas dunia seperti pulau Bali, Bunaken, Raja Ampat dan lain-lain. Sedangkan Maroko sendiri juga memiliki beberap tempat wisata yang terkenal seperti Fès dan Agadir. Keindahan laut mediterania juga merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Sektor pariwisata memberikan penghasilan yang cukup besar dari kedua belah pihak. Setiap tahun 2 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Maroko, sedangkan Indonesia 5-6 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.
Kerjasama pariwisata antara Indonesia dan Maroko bukan hanya semata-mata untuk berwisata biasa, tapi juga wisata budaya, dimana ini dapat dimanfaatkan sebagai media pemersatu antara Indonesia dan Maroko yang lebih dalam lagi. Dalam hubungan pariwisata ini ada satu hal yang harus lebih di prioritaskan dalam hubungan Indonesia dan Maroko, yaitu di bidang budaya. Bagaimana rakyat Indonesia akan mengenal saudaranya yaitu Maroko apabila tidak ada sesuatu hal yang bisa diingat dan yang kita tahu tentang Maroko. Dan satu-satunya hal yang bisa saling mengingatkan hubungan kita adalah budaya dan kesenian. Dengan lebih memprioritaskan kebudayaan sebagai nomor satu dalam hubungan kerja sama kedua negara, bisa saja hubungan persahabatan ini tidak hanya sekadar basa-basi politik.
Rakyat kedua negara tidak akan mengalami kesulitan dalam menerima kebudayaan dan kesenian, sebab banyak jenis-jenis kesenian yang bernuansa Islam di Indonesia. Kesenian yang ada di Indonesia sangat cocok untuk diperkenalkan kepada rakyat Maroko, karena kesenian yang ada di Indonesia berisi nilai-nilai dan norma-norma yang sangat arif dan bijaksana. Tidak sekadar tontonan tetapi dapat dijadikan tuntunan bagi kehidupan. Tuntunan itulah yang kelak akan membawa hubungan Indonesia dan Maroko semakin mesra. Dan dengan hal ini tentunya sangatlah tepat, yaitu kerjasama pariwisata digunakan sebagai media untuk mengenalkan budaya dan kesenian Indonesia kepada Maroko, begitu pula sebaliknya.
Selain itu, dengan adanya hubungan pariwisata Indonesia dan Maroko, maka akan dapat meningkatkan produksi barang-barang seni baik di Indonesia maupun di Maroko, sebab dengan adanya wisatawan dari maroko ke Indonesia, maka permintaan terhadap barang seni di Indonesia pun akan meningkat. Seperti kita ketahui ekspor maupun konsumsi dalam negeri terhadap barang seni memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap devisa Negara Indonesia. Begitu pula dengan Maroko, sehingga kerjasama pariwisata ini merupakan sebuah urgensi yang harus dilakukan pemerintah Indonesia dan Maroko. Hal inipun juga akan berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi masing-masing Negara.
Disisi lain, dilihat dari sruktur pemerintahan kedua negara, meskipun Maroko menerapkan sistem pemerintahan kerajaan dan Indonesia berbentuk republik, ini tidak menghalangi kedua negara untuk tetap mempererat hubungan kedua negara di bidang politik. Maroko telah menjadikan Indonesia sebagai role model demokrasi karena Indonesia telah dianggap mampu menjalankan demokrasi, Islam, dan modernisasi secara beriringan. Indonesia sendiri telah mendukung inisiatif pemerintah Maroko untuk memberikan otonomi kepada Sahara Barat sesuai kerangka kerja PBB. Ini dikarenakan Maroko berbeda sekali dengan negara Afrika Utara lain yang otoriter seperti Mesir, Libya, dan Tunisia, Maroko adalah negara monarki yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Sebagaimana Indonesia, gerakan reformasi di Maroko telah terjadi lebih dari satu dekade silam yakni pada tahun 1998 dan kini berada pada masa transisi menuju negara demokratis.
Hal-hal diatas bisa menjadi faktor pendorong bagi kelanjutan hubungan Indonesia-Maroko agar selalu dipererat. Meskipun jarak kedua negara masih menjadi kendala tetapi itu tidak bisa menghalangi kedua negara untuk tetap menjalin lebih dari hubungan bilateral semata. Dan meskipun saat ini rakyat Maroko lebih mengenal Eropa daripada Indonesia tetapi itu juga tidak menjadi sebuah penghalang untuk mempererat hubungan kedua negara. Karena hubungan dari hati ke hati antara masyarakat kedua bangsa merupakan hubungan yang lebih abadi bila dibandingkan hubungan yang hanya berlandaskan kepentingan ekonomi atau politik yang mudah rapuh. Diharapkan kedepan hubungan Indonesia-Maroko semakin ditingkatkan di berbagai bidang agar dapat diwariskan ke generasi penerus kedua negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar